PENGARUH PENAMBAHAN AIR DELUSI TERHADAP PENGENCERAN DAN PENYARINGAN MINYAK PADA VIBRO SEPARATOR DI PT XYX
Keywords:
Air Delusi, CPO, Temperatur, Vibro Separator , ViskositasAbstract
Pemisahan minyak dengan kotoran yang terikut pada minyak kasar hasil keluaran screw press berlangsung di stasiun pemurnian dengan menggunakan alat yang dinamakan vibro separator. Selama proses penyaringan, ada air yang ditambahkan dalam adonan yaitu air delusi atau air pengencer. Air delusi merupakan air panas yang memiliki temperatur berkisar 90-95 oC yang berfungsi sebagai air pengencer pada minyak kasar yang disaring. Pengenceran bertujuan untuk mengencerkan minyak sehingga pemisahan pasir dan serat-serat yang terdapat dalam minyak dapat berjalan dengan baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode centrifuge untuk mengukur komponen minyak kasar sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan. Pada data persentase perbandingan minyak 80% dan air delusi 20%, penurunan kadar NOS hanya 3%. Kemudian pada data perbandingan minyak 55% dan air delusi 45% diperoleh penurunan kadar NOS sebesar 2%. Sedangkan pada data perbandingan minyak 60% dan air delusi 40%, penurunan kadar NOS sebesar 5%. Hal ini menjelaskan bahwa pengenceran minyak menggunakan air delusi sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar NOS pada saat penyaringan di vibro separator. Adapun hasil penelitian nilai viskositas pada temperatur air delusi 30 oC, 60 oC, 80 oC, dan 90 oC sebesar 76,12 cP ; 51,64 cP ; 33,66 cP ; dan 19,26 cP. Semakin tinggi temperatur air delusi, maka nilai viskositas semakin rendah. Dan dapat disimpulkan bahwa temperatur yang sesuai pada pengenceran minyak pada vibro separator adalah temperatur 90 oC karena mendekati nilai viskositas standard pabrik. Adapun hasil analisa dari perhitungan regresi dan korelasi, r = -0,99478 menunjukkan bahwa temperatur dari air delusi berpengaruh sangat kuat dan berbanding terbalik terhadap nilai viskositas, dimana semakin tinggi temperatur air delusi maka semakin rendah nilai viskositas minyak.
References
Abdillah, Fachzrul. 2022. Efektivitas Penggunaan Hot Water Dengan Air Kondensat Sebagai Dilution Water Terhadap Pengaruh Oil Extraction Rate (OER) di Pabrik Kelapa Sawit PKS Gedong Biara. Medan : PTKI Medan.
Fauzi, Y, Y. E. Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. 2008. Kelapa Sawit (Edisi Revisi). Penebar Swadaya. Jakarta.
Juniawati, Fitri. 2010. Pengaruh Penambahan Jumlah Air Pengencer Terhadap Efisiensi Pemisahan Minyak dari Cairan Pada Stasiun Pressan di PTP Nusantara IV Pulu Raja . Medan : Universitas Sumatera Utara.
Ketaren. 2016. Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. Jakarta : UI- Press.
Lestari, Yunita. 2021. Analisis Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Suhu Pemanasan Dengan Metode Koefisien Viskositas Falling Ball. Mataram : UIN Mataram.
Lieberman, H.A. et al. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta: UI Press
Nugroho, Agung. 2019. Buku Teknologi Agroindustri Kelapa Sawit. Banjarmasin Lambung Mangkurat University Press .
Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Cetakan Pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka.
S, Fernandus 2011. Pengaruh Penambahan Air Delusi (Air Pengencer) Terhadap Pemisahan Minyak, Dan Nos Di Stasiun Screw Press Di PT. Perkebunan Nusantara III Sei Mengki. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Sitanggang, E. 2022. Analisis Pengaruh Variasi Penambahan Air Terhadap Oil Losses Ampas Press Dan Kadar Air Cpo Pada Stasiun Screw Press Dengan Metode Linier Berganda Di Pt. Eastern Sumatra Indonesia Bukit Maradja Kota Pematang Siantar. Medan : UNPRI Medan