https://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/issue/feedJurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologi2024-12-04T14:52:15+07:00Andreas Rumata Simanjuntakandreas16@ptki.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologi (Jurnal AGROTRISTEK)</strong> adalah open access jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Agribisnis Kelapa Sawit Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan di bawah BPSDMI Kementrian Perindustrian RI.</p> <p> </p> <p>E-ISSN <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20220909351416501">2963-802X</a></p>https://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/176IDENTIFIKASI PEMBOROSAN (WASTE ) PADA PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN MENGGUNAKAN METODE WASTE ASSESMENT MODEL (WAM) DI PABRIK KELAPA SAWIT DI SUMATERA2024-11-12T11:06:01+07:00Meutia Mirnandauliameutiamir23@ptki.ac.idToni Saputra Pasaribu tonigorat@gmail.comEmil Salim P Siregaremilsalim@kemenperin.go.idEnda Rasilta Tarigan endabrtarigan@ptki.ac.idOksya Hikmawanoksyahikmawan@gmail.comAndreas Rumata Simanjuntakandreas16@ptki.ac.idRika Silvanysilvanyrika@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir atau memperkecil tingkat pemborosan yang terjadi pada proses produksi <em>Crude Palm Oil</em> (CPO). Identifikasi <em>waste </em>yang timbul pada unit produksi merupakan tindakan memperkecil <em>waste</em>, pada proses produksi terdapat enam stasiun kerja yaitu timbangan, <em>Loading Ramp, Sterilizer, Thresher, Pressing </em>dan<em> Clarification</em>. Kegiatan dilakukan pada setiap stasiun kerja sangat kompleks dan panjang yang memungkinkan terjadinya kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah atau <em>non value added</em> (NVA). Perusahaan dapat mengurangi NVA melalui berbagai kegiatan produksi dengan <em>Lean Manufacturing</em>. Metode yang diaplikasikan untuk mengidentifikasikan <em>waste </em>adalah metode <em>Waste Assessment Model</em>. Metode ini bertujuan untuk memudahkan dan menyederhanakan permasalahan <em>waste</em> untuk dapat mengidentifikasi <em>waste </em>yang paling kritis. Berdasarkan identifikasi <em>waste</em> dengan menggunakan metode <em>Waste Assessment Model</em> diperoleh hasil <em>waste</em> yaitu <em>Overproduction</em> 22,57%, <em>Defect </em>19,98%, <em>Waiting </em>18,25%, <em>Transportation </em>13,10%, <em>Inventory</em> 12,79%, <em>Motion</em> 8,14%, dan <em>Process</em> 5,04%. Berdasarkan hasil identifikasi, tiga persentase terbesar menjadi <em>waste </em>kritis yaitu <em>overproduction</em>, <em>defects</em>, dan <em>waiting</em>. Hasil pengelompokkan ini dapat ditentukan akar permasalahan dengan menggunakan metode <em>fishbone</em> diagram, sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap <em>waste </em>yang terjadi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Crude Palm Oil; Lean Manufacturing; Waste; Waste Assessment Model</em></p> <p> </p>2024-12-04T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologihttps://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/178PERHITUNGAN KADAR COD PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DI PT SOCFIN INDONESIA BANGUN BANDAR 2024-11-12T11:04:11+07:00Erwin Pardedeerwin-p@kemenperin.go.id<p>Limbah cair industri kelapa sawit dapat menimbulkan pencemaran karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi. Pengolahan limbah cair yang kurang baik tidak dapat menurunkan parameter-parameter pencemar terutama parameter kimia yaitu salah satu kadar COD (Chemycal Oxygen Demand) yang terdapat pada limbah cair kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pada kolam akhir apakah layak atau tidak dibuang ke badan air. Penelitian ini merupakan desain deskriptif dengan jenis penelitian observasional. Populasi adalah limbah cair yang ada di fatfit, kolam I, kolam II, kolam III, Kolam IV, dan kolam V di PT SOCFIN INDONESIA Bangun Bandar. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 1 liter. Analisisnya menggunakan uji kandungan COD pada limbah cair dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisa yang diperoleh sebesar pada fatfit sebesar 5333,3 mg/l, pada kolam I sebesar 2190 mg/l, pada Kolam II sebesar 721,43 mg/l, pada Kolam III sebesar 605 mg/l, pada kolam IV sebesar 457,66 mg/l dan pada kolam terakhir atau kolam V sebesar 330 mg/l dan menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 batas maksimum angka COD untuk limbah kelapa sawit adalah 350 mg/l. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa angka COD sampel Kolam Limbah akhir sudah memenuhi baku mutu dan aman dibuang ke badan air.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologihttps://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/181The Fat Fit Pond Liquid Waste Tr Sistem Pengolahan Limbah Cair Pada Kolam Fat Fit dan Kualitas Kandungan Minyak Yang Dapat Diolah Kembali di PMKS Tahuan Ganda2024-11-12T11:03:19+07:00EMIL SALIM P SIREGARsiregar.elsa.emil@gmail.comMeutia Mirnandauliameutiamir23@ptki.ac.idM.Afriza Auliaafrizaaulia@gmail.comErwin Pardedeerwin-p@kemenperin.go.idAdil Barusbarusflorist@gmail.com<p>Penelitian ini mengkaji tentang sistem dan peran dari tiap-tiap kolam fat fit dan analisis kualitas limbah cair di PMKS Tahuan Ganda. Metode kolam fat fit memanfaatkan prinsip pemisahan gravitasi untuk memisahkan minyak dan air limbah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pengolahan limbah cair dan minyak yang terjadi pada kolam-kolam fat fit bagian pertama dengan menghitung laju alir, waktu tunggu dan perhitungan neraca massa komposisi. Parameter pengujian adalah Total solid (TS), Total Dissolved solid (TDS), Total Suspended Solid (TSS) dan Total vapour solid (TVS) yang dilakukan uji pada laboratorium PMKS Tahuan Ganda. Hasil menunjukkan nilai TDS tertinggi pada kolam II 470.225 mg/L, nilai TSS tertinggi pada kolam I 186,735 mg/L dan TVS tertinggi terdapat pada kolam IV 403,793,3 mg/L. Nilai total solid (TS) di dapat pada kolam I dan II memiliki komposisi sludge yang tertinggi yaitu 41 % dan 74,5 %. Pada kolam III didapat komposisi minyak yang tertinggi ada di angka 53,5 % dan komposisi tertinggi air ada pada kolam IV sekitar 56 %. Kualitas minyak yang dikutip pada kolam fat fit, kolam I 7,18 %, kolam II 9,26 %, kolam III 10,96 % dan kolam IV 14,30 %</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologihttps://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/177PERHITUNGAN KEHILANGAN MINYAK PRODUKSI CRUDE PALM OIL PADA KOLAM FAT PIT DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN BANGUN BANDAR 2024-11-12T11:04:38+07:00Enda Rasilta tariganendabrtarigan@ptki.ac.idHariyanto Hariyantohariyanto.ptki@gmail.comJosua Sihombingjosuasihombing@gmail.comandreas rumata simanjuntakandreas16@ptki.ac.idEvi Christiani Sevisitepu78@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase oil losses dan faktor yang menyebabkan oil loses pada fat pit di Pabrik PKS Socfin Bangun Bandar, Analisa oil losses dilakukan dengan metode ekstraksi. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh rata-rata minyak basah yang terkandung dalam sampel lumpur kolam fat pit sebesar 0,59%, dimana rata-rata minyak basah tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pabrik yaitu (maks 0,60%) sedangkan hasil rata-rata minyak kering yang terkandung dalam sampel lumpur kolam fat pit sebesar 12,91% dan nilai rata-rata minyak basah tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pabrik (maks 15%) dan parameter yang menyebabkan terjadinya oil loses pada fat fit adalah temperature. Pada kolam fat fit temperatur operasionalnya antara range 50 0C sampai 60 0C, jika temeperatur melebihi range operasionalnya akan menyebabkan kerusakan bakteri anaerob yang ada di kolam I dan dapat menurunkan performa kinerja kolam I untuk memperbaiki kualitas limbah.</p> <p><em> </em></p>2024-12-04T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologihttps://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/182THROUGHPUT PABRIK KELAPA SAWIT: ANALISIS MENGGUNAKAN INDIVIDUAL MOVING RANGE (I-MR) CHART2024-11-29T15:51:06+07:00Benny Rio Fernandezbenny_rio_fernandez@yahoo.comIrwan Rachmiadjiirwanrachmiadji@gmail.comRycce Sylviana Pratikharspratikha@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><em>Throughput </em>adalah jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang mampu diolah pabrik dalam satuan waktu tertentu. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan yang mengolah TBS menjadi <em>Crude Palm Oil</em> (CPO) dan <em>Palm Kernel </em>(PK). Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang memiliki <em>throughput </em>sebesar 45 TPH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan dan kondisi <em>throughput</em> PKS di PT. XYZ menggunakan <em>Individual Moving Range </em>(I-MR) <em>chart</em>. Data sekunder yang dikumpulkan berupa jumlah jam olah dan jumlah TBS olah yang digunakan untuk menghitung nilai <em>throughput </em>pabrik sesungguhnya. I-MR <em>chart</em> digunakan untuk mengetahui tingkat pengendalian <em>througput</em>, selanjutnya diolah menggunakan bantuan <em>software Minitab</em> 21.1. Dari hasil penelitian dengan 75 data yang dikumpulkan, diketahui bahwa masih terdapat beberapa data yang <em>out of control. </em>Perhitungan akhir menunjukkan nilai Cp sebesar 1,69 dan nilai Cpk sebesar 1,66 yang mengindikasikan bahwa kondisi <em>througput </em>di PT. XYZ berada dalam kondisi baik dengan proses produksi sudah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pabrik.</p>2024-12-04T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Agroindustri, Agribisnis, dan Agroteknologi