PERSAINGAN PRODUK OLEOKIMIA INDONESIA DAN MALAYSIA DI PASAR BELANDA

Penulis

  • Andreas Rumata Simanjuntak Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan

Kata Kunci:

CPO, Daya Saing, Oleokimia, Asam Lemak

Abstrak

Kelapa Sawit di Indonesia merupakan komoditas penghasil devisa terbesar, kontribusinya terhadap perekonomian nasional juga relatif besar dan luas, mulai dari penyerapan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan wilayah regional, transfer teknologi, dan arus investasi. Selain diekspor dalam bentuk CPO, hasil olahan minyak kelapa sawit Indonesia juga dijual dalam bentuk hilirisasi CPO. Secara umum, salah satu jalur hilirisasi minyak sawit yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini adalah Jalur hilhirisasi oleokimia (oleochemical complex), yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery untuk menghasilkan produk-produk antara oleokimia/oleokimia dasar sampai pada produk jadi seperti produk biosurfactant. Karena Belanda adalah satu tujuan ekspor produk hilirisasi kelapa sawit Indonisia, penelitian ini akan menganalisis daya saing produk hilirisasi kelapa sawit Indonesia berupa Oleokimia dalam bentuk asam lemak, di pasar Belanda. Untuk mendapat perbandingan daya saing, Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan ekspor Indonesia, dan negara Malaysia sebagai pembanding dari bulan pertama tahun 2020 hingga bulan ke 5 tahun 2023. Dari hasil penelitian didapatkan untuk produk Asam lemak dengan kode HS 382319 Fatty Acids, industrial, monocarboxylic; acids oil from refining, RCA rata-rata indonesia lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata RCA Malaysia Hal ini menunjukkan daya saing Indonesia sanagat tinggi untuk produk hilirisasai Minyak kelapa sawit dalam 3 tahun terakhir.

Unduhan

Diterbitkan

2023-10-09

Cara Mengutip

Simanjuntak, A. R. (2023). PERSAINGAN PRODUK OLEOKIMIA INDONESIA DAN MALAYSIA DI PASAR BELANDA. Jurnal Agroindustri, Agribisnis, Dan Agroteknologi, 2(2), 1–6. Diambil dari https://akses.ptki.ac.id/jurnal/index.php/agrotristek/article/view/118

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama